Teman Sekolah Kim Jong Un Humoris Lucu dan Jago Basket - Teman-teman sekolah Kim Jong-un mengungkap karakter dan perilaku sang pemimpin Korea Utara semasa kecil.
Salah satu sifat yang mereka ingat adalah bahwa sang calon diktator itu lucu dan humoris.
Salah satu sifat yang mereka ingat adalah bahwa sang calon diktator itu lucu dan humoris.
Joao Micaelo, juga mengatakan bahwa sang calon diktator itu gemar dan cukup jago dalam olahraga bola basket, demikian seperti dilansir Independent (16/1/2018).
"Dia adalah teman baik," kenang Joao Micaelo, yang berteman dengan Kim Jong-un saat keduanya mengenyam pendidikan di sekolah negeri berbahasa Jerman di Bern, Swiss.
"Kami bersenang-senang bersama. Dia orang baik.
Banyak anak menyukainya," tambah pria yang kini bekerja sebagai koki di sebuah restoran di Bern.
Micaelo menambahkan, ia tak banyak mengetahui kabar Kim Jong-un kini.
"Aku tidak tahu apa-apa tentang hidupnya hari ini.
Saya hanya mengenalnya sebagai 'orang yang saya kenal dulu di sekolah'," tambahnya.
Micaelo juga mengingat bahwa temannya itu gemar dengan olahraga bola basket.
"Dia mencintai bola basket.
Kami pernah bermain bersama," kata pria yang berprofesi sebagai koki itu.
Ia juga mengatakan sangat ingin kembali berbincang dengan Kim Jong-un, tentunya, jika pria yang tengah sibuk mengembangkan proyek rudal dan nuklir itu bisa meluangkan waktunya.
"Saya ingin mengatakan kepadanya, 'jika Anda punya waktu, tolong hubungi saya lagi agar kita bisa saling berbincang'," pesannya kepada Kim Jong-un.
Di sekolah, kata Joao Micaelo, Kim Jong-un dipanggil dengan nama "Pak Un".
Ia berpura-pura sebagai anak seorang pegawai kedutaan Korea Utara di Swiss.
Sang calon diktator itu juga dikatakan sangat antusias dengan klub bola basket asal Amerika Serikat Chicago Bulls.
Micaelo juga mengataja bahwa Kim merupakan 'pemain basket yang bagus, meski hanya setinggi 167 cm dan kelebihan berat badan'.
"Dia lucu dan jenaka," kata teman sekelas lainnya, Marco Imhof.
"Dia juga benci kalah. Menang sangat penting baginya," tambahnya.
Teman sekelas lainnya juga setuju bahwa Kim Jong-un orang yang periang dan humoris.
"Dia memiliki selera humor yang bagus dan bergaul baik dengan semua orang, bahkan murid-murid yang berasal dari negara-negara yang merupakan musuh Korea Utara," kata seseorang kepada surat kabar Jerman Welt am Sonntag.
"Politik adalah topik tabu di sekolah ... kita akan berdebat tentang sepak bola, bukan politik," lanjutnya.
Seorang mantan pengawal Kim Jong-il -- ayah Kim Jong-un -- mengatakan bahwa masa kecil yang terisolasi membuat Kim Jong-un "stres" dan suka "meledak-ledak."
"Dia stres dan tidak ada anak seusianya yang bisa ia ajak bermain," kata sang pengawal, Lee Young-guk kepada ABC News. "Hanya ada orang dewasa yang berpendidikan yang bermain dengannya," tambah Lee.
Lee, yang merupakan salah satu pengawal Kim Jong-un saat sang diktator masih berusia 11 tahun, juga mengatakan, "Kepribadiannya meledak-ledak.
Saat dia marah, dia bertingkah tanpa mempertimbangkan konsekuensinya."
Ia melanjutkan, "Dia cepat marah.
Dia tidak peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain.
Dia tidak merasa kasihan pada orang lain.
Dia melakukan apapun yang dia mau.
Dia akan berteriak pada para perempuan.
Dia seperti itu."